FF EXO : BLACK PEARL Chapter 4

yaa

Tittle : Black Pearl

Author : Printa Park Yong Ae

Length : Chaptered

Genre : Fantasy, Friendship, Little Comedy

Cast : You can find in the story 🙂

HOLAAA, LAMA GAK MUNCUL NIH, 😀

AKU MASIH SETIA KOK LANJUTIN EP EP GAJE KU INI, HOHOHO.

AKU BAKAL NGASIH BEBERAPA EP EP BARU UNTUK KALIAAAN 🙂 SEBAGIAN MUNGKIN EP EP FANTASY KARENA AKU SUKA FANTASY 😀

HAPPY READING ^^

© Copyright Printa’s 2013

“wah, aku harus bertemu dengannya.” ucap Sehun. “lalu, kenapa kau tidak menyuruhnya tinggal disini saja? Katanya kita harus mengumpulkan seluruh ksatria?”

“aduh, ini kan rumahmu. Bagaimana aku bisa memutuskan suatu hal dengan kesepakatanku saja? Sementara rumah ini adalah bukan milikku.” ucap Hyera.

“kata-katamu bagus sekali, haha.” puji Baekhyun setelah mendengar rentetan kata dari mulut Hyera barusan. Sementara Hyera hanya tersenyum.

“kau bisa menelponku, apa kau tidak punya ponsel, huh?” tanya Sehun dengan nada sedikit kesal.

Hyera menggeleng, ia mengatakan jujur. Benar saja. Ia kan kurang mampu, biaya sekolah saja ditanggung olehnya sendiri. Sehun mendecak.

“kan ada telepon rumah.” ucap Sehun lagi. Ia mulai mengontrol emosinya.

“huh? Aku tidak tau dimana tempat telepon rumahmu.”

Sehun memandang Hyera dengan wajah datar, kemudian menunjuk sesuatu di atas nakas dekat lampu malam. Hyera mengikuti telunjuk Sehun mengarah. Lalu ia tersenyum malu, betapa bodohnya kau Shin Hyera!

______

Kini Sehun, Baekhyun, Hyera, dan Lay sudah ada didepan universitas megah milik ayah Sehun. Lay menjadi wali untuk Hyera sekaligus mengantar Sehun dan Baekhyun berangkat.

“hey Baekhyun hyung.” Zelo dan yang lain datang menghampiri Sehun, tapi anehnya, mereka menyapa Baekhyun.

“annyeong haseyo Baekhyun hyung.” sapa Taemin ramah.

“hai Baekhyun hyung. Kami masuk kelas duluan ya.” ucap Mir, kemudian berlalu bersama yang lainnya, termasuk Sehun.

“iya iya.” Baekhyun hanya memandangi adik-adik kelasnya itu dengan aneh. Baru kemarin mereka mengintrogasi Baekhyun, kenapa sekarang berubah menjadi sangat ramah seperti itu?

“kenapa? Disapa bukannya menjawab malah diam sambil tersenyum kikuk begitu.” kata Lay yang sedari tadi melihat ekspresi Baekhyun.

“eh, tidak kok. Tidak apa-apa. Ayo hyung, aku antar ke ruang kepala dosen.” ucap Baekhyun dengan senyuman riangnya seperti biasa.

*_*_*_*

“annyeong haseyo, seonsaeng.” ucap Baekhyun ketika memasuki ruangan kepala dosen. Kemudian ia mempersilahkan Lay dan Hyera masuk duluan.

“ada perlu apa?” tanya dosen itu.

“saya mau mendaftar di universitas ini. Ini surat perpindahan saya.” kata Hyera sambil menyerahkan surat berwarna hijau dari universitasnya yang lama.

Dosen itu meraihnya, kemudian membaca isinya. “eum. Anak yatim piatu ya? Lalu, anda siapa?” dosen itu bertanya pada Lay.

“saya kakaknya. Saudara jauh.” ucap Lay tenang.

“oh baiklah kalau begitu.” kata dosen itu kembali membaca. “Shin Hyera. Umur 19 tahun. Yatim Piatu. Dan ……, bekerja paruh waktu. Apa maksudnya?”

“eum, eng. Itu, eung..”

“dia adalah yatim piatu. Dia tinggal sendiri, jadi dia bekerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya sendiri.” ucap Lay menyahut kata-kata Hyera yang gugup.

“oh, membiayai hidup sendiri ya. Kenapa tidak tinggal dengan anda saja?” tanya dosen itu sambil melipat surat itu.

“saya tinggal di Seoul baru-baru ini. Dan saya menetap disini. Dulu, saya tinggal di Busan. Hyera tidak ingin merepotkan saya jika ia tinggal disana bersama saya.” jawab Lay, masih dengan wajah tenang. Hyera menatap Lay sejenak, ia mulai menyadari kalau Lay ternyata sangat berwibawa.

“baiklah. Shin Hyera, kamu saya terima. Lagipula, kemarin Sehun telah berkata pada saya jika temannya akan masuk ke universitas ini.” ucap dosen itu. Dosen itu berdiri diikuti oleh Lay dan Hyera.

“terima kasih, seonsaeng. Jeongmal gomawo.” kata Hyera sambil menjabat tangan dosen barunya. Dosen itu hanya tersenyum.

“terima kasih, ahjussi.” ucap Lay sambil menjabat tangan dosen baru Hyera. Dosen itu mengernyitkan dahi.

“apa aku terlihat tua sehingga anda memanggilku ahjussi?” tanya dosen itu sambil memegang kumis tebalnya.

Lay terkikik, “saya rasa begitu. Baiklah, saya harus pulang. Kapan Hyera akan memulai?”

“sekarang juga bisa. Lebih cepat lebih baik kan?” dosen itu terkekeh.

“baiklah, Hyera, aku pulang dulu ya?” tanya Lay pada Hyera.

“ne.”

*_*_*_*

Hyera berjalan-jalan bersama kepala dosen itu. Lebih tepatnya mencari kelas barunya. Ia rasa ia sedikit risih dengan ucapan para murid yang ia lalui. Mereka membicarakannya. Apa dirinya begitu aneh?

Ketika ia berbelok dikoridor itu, ia menabrak seorang namja yang kulitnya sedikit……., gelap.

Namja itu terjatuh, ia dan Hyera bertabrakan. Dan kini, ia terjatuh tepat diatas Hyera. Membuat mata mereka bertemu satu sama lain.

“ya! Kim Jongin!” bentak kepala dosen ketika tau murid barunya ditabrak oleh Jongin, murid yang terkenal nakal.

Jongin berdiri dan membantu Hyera berdiri. Ia memastikan tubuh Hyera tidak apa-apa. Ya, kalian tau sendirikan? Hyera dan Jongin lebih besar badan Jongin, dan Jongin baru saja menindihinya. Dan ia rasa Hyera tidak baik-baik saja.

“apa ada yang sakit?” tanya Jongin sambil menatap bola mata Hyera.

“tidak ada.” ucap Hyera singkat, ia tersenyum.

Jongin terdiam, ia terpaku melihat senyuman Hyera. Senyuman itu meluluhkan hatinya. Membuat seluruh darah ditubuhnya membeku sejenak. Bahkan ia tidak sadar jika Hyera sudah berlalu dari hadapannya. Jongin memegang dada kirinya, jantungnya berdegup kencang.

*_*_*_*

“nah, ini kelas kamu nanti.” kata dosen itu menunjuk kelas di ujung koridor dekat perpustakaan.

“ini? Eum, aku satu kelas dengan Sehun?” Hyera mengintip dari balik pintu. Dilihatnya seluruh murid dikelas tersebut. Matanya kemudian tertuju pada Sehun yang melambaikan tangannya pada Hyera. Sehun berani sekali melambaikan tangan disaat ada dosen yang mengajar? Ck!

“yup! Sehun yang memintanya. Ia ingin kau satu kelas dengannya. Silahkan masuk.” ucap dosen itu membukakan pintu. Hyera membungkuk hormat, kemudian masuk kedalam.

“wah, ini murid barunya?” tanya dosen yang sedang mengajar dengan nada ramah.

Hyera mengangguk, “iya seonsaeng.”

“cantik sekali.”

“lihat senyumnya, manis sekali.”

“matanya sangat indah.”

Dosen itu mengetuk meja dengan penggaris ketika anak kelas itu mulai ricuh dengan adanya murid baru, Hyera.

“perkenalkan dirimu.” ucap dosen itu lembut.

“A-annyeong haseyo. Joneun Hyera imnida.” ucap Hyera membungkuk singkat.

“wah, namamu secantik wajahmu, Hyera-ya!”

Dosen itu mendelik pada muridnya yang berteriak demikian, “berhentilah mengeluarkan kata-kata gombalmu pada murid baru, Choi Junhong!”

Hyera terkekeh melihat Junhong dimarahin dosen. Ia rasa, wajah namja yang duduk didekat Sehun itu sangat tampan dan manis.

“baiklah, Hyera, kau duduk di pojok belakang itu ya.” ucap dosen itu menunjuk bangku yang tergabung dengan meja diujung belakang.

“ne, seonsaeng.” Hyera berjalan menuju pojok belakang yang berurutan dengan Sehun. Ia melintasi Sehun dan Junhong/Zelo yang sedari tadi tersenyum pada Hyera.

“aku minta nomermu, Hyera-ya.” bisik Zelo ketika Hyera melewatinya.

“Choi Junhong!”

*_*_*_*

“ya! Hyung! Kau mengambil kue ku lagi ya?” Lay tampak menoleh ke kiri dan kanan, mencari sosok Luhan yang sedari pagi tidak nampak batang hidungnya.

“Aniya! Mana mungkin aku mengambil kue mu. Lagipula kue buatanmu tidak enak!” seru Luhan. Lay bernafas lega. Ternyata Luhan masih mendengar teriakannya setelah dari pagi hening.

“Lalu kemana kue yang ada di piring? Pasti kau ambil kan? Ayolah mengaku.” ucap Lay masih berseru.

Luhan keluar dari arah kamarnya, menuju ke tempat Lay yang menonton TV di ruang keluarga. Kamar Luhan berdekatan dengan ruang keluarga.

“mianhae, Lay-ya. Aku hanya meminta…….., 5.” ucap Luhan sambil menunjukkan lima jarinya.

“aish, memangnya kau pikir aku membuat berapa kue? 10? Aku membuat 5 kue, Hyung.” ucap Lay sambil mengganti channel TV.

“iya deh. Maaf. Besok tidak aku makan lagi.” kata Luhan mengucap janji. Ia mengambil teh hangat di atas meja, –milik Lay–

“biasakan ijin dulu sebelum meminta sesuatu milik orang lain, Hyung.” kata Lay yang membuat Luhan hampir menyemburkan minuman itu.

“maaf maaf.” kata Luhan lagi. Ia meletakkan cangkir itu di atas meja, kemudian duduk disamping Lay.

“darimana?” tanya Lay yang masih fokus menonton TV.

“dari kamar. Aku mendekorasi kamar. Keren! Coba kau lihat.” kata Luhan sombong. Lay menggelengkan kepalanya, membuat bibir Luhan mengerucut, lucu.

“shireo. Pasti dekorasi kamarmu jelek.” ledek Lay.

“ya! Bagus dong Lay-ya! Kau ini belum melihat saja sudah mengejekku. Ayo lihat dulu.” ucap Luhan mendorong tubuh Lay agar pergi kekamarnya.

“ehh? Kenapa memaksa? Lagipula, aku sedang menonton TV hyung. Ini acara kesukaanku.” kata Lay sambil melipat tangannya di depan dada.

“memang acara apa?” tanya Luhan ikut menonton.

“film. Judulnya Harry Potter. Keren sekali film nya. Aku ingin menjadi Harry Potter rasanya, biar bisa menggunakan kekuatan sihirku jika sedang kesal dengan seseorang. Hihi.”

“aish, itu kan tidak boleh, Lay-ya. Lagipula, nanti kau akan mendapatkan kekuatan sendiri di tubuhmu. Apa kau lupa? Kau adalah ksatria.” kata Luhan.

“haih, selalu membahas itu. Bukannya waktunya masih lama?” ucap Lay tak perduli.

“3 bulan lagi, Lay. Di hari ulang tahun Hyera. Kita akan mendapatkan peringatan dari EXO Planet.” ucap Luhan.

“tepat dihari ulang tahun Hyera?”

“ne.”

*_*_*_*

“bagaimana hari pertama kuliahmu di universitas ayahku, Hyera-ya?” tanya Sehun saat Hyera dan teman-teman Sehun duduk di meja kantin.

“menyenangkan, teman-temanmu sangat lucu. Termasuk Junhong, ah, Zelo maksudku.” ucap Hyera membenarkan kata-katanya. Zelo bilang, nama panggilnya adalah Zelo, bukan Junhong. Karena di universitas itu dosen mereka ada yang bernama Junhong.

“aku? Aku lucu? Terima kasih.” Zelo mencubit kedua pipi Hyera. Hyera menepisnya pelan, pipinya bahkan terlihat memerah karena malu.

“aigo~ Berhenti menggodanya, Zelo!” tegur Taemin.

“kenapa? Kau cemburu yaa?” Zelo tampak tak perduli dengan teguran Taemin.

“aish, kenapa malah mengejekku. Tentu tidak!” kata Taemin.

“oh iya, Hyera-ya, nanti pulang aku antar ya?” Mir mulai menggoda Hyera sambil membenarkan poni pirangnya.

“tidak. Hyera pulang denganku.” ucap Sehun sambil menyeruput jus jeruknya.

“kali ini sajalah, Sehun-ah.” kata Mir memohon. Sementara Hyera hanya diam melihat tingkah teman-teman Sehun yang tengah menggodanya.

“sekali tidak ya tidak.” kata Sehun menggelengkan kepalanya lucu.

“aduh, begitu saja bertengkar.” cibir Taemin pelan. “mendingan Hyera bareng sama aku aja.”

“tidak!” sergah Mir dan Sehun bersamaan.

“aduh, Mir-ah, Taemin-ah, aku kan tadi berangkat bersama Sehun, jadi aku pulang sama Sehun juga.” kata Hyera menengahi.

“yahh,, padahal aku kan ingin mengajakmu makan ddukbokkie di dekat sungai Han.” kata Mir kecewa.

“aku juga ingin mengajakmu ke istana Changdeok, ke Lotte World, ke N Seoul Tower, ke Nami Island, dan ke semuanya.” ucap Taemin.

“huh! Tidak mungkin, Hyera-ya. Dia pasti bercanda. Jika Taemin mengajak kami pasti hanya ke tempat liburan yang dekat-dekat saja.” kata Zelo mencibir.

“aku takutnya kalian terlalu antusias disana dan membuat aku malu.” jawab Taemin.

“aniyo. Mana mungkin kami begitu. Huh! Dasar rambut jamur!” ledek Zelo lagi.

“oh ayolah, jangan membuatku malu didepan Hyera. Jebal. Kalian memalukan, sungguh!” ungkap Sehun.

“aku kan tidak mempermalukanmu, buktinya dari tadi aku diam. Zelo tuh yang banyak bicara.” hardik Mir pada Zelo.

“lho? Kok aku?” Zelo membulatkan matanya.

“dari tadi kan kau banyak bicara.” kata Mir.

“aish~!”

Hyera hanya terkekeh melihat teman-teman Sehun, dan juga menjadi teman barunya sekarang.

*_*_*_*

Pria yang mempunyai tinggi badan sangat tinggi itu berjalan memasuki apartemennya di daerah Chungdamdong. Ia membuka menekan password apartemennya, lalu kemudian pintu terbuka. Ia pun langsung menghambur ke arah tempat tidurnya. Nyaman, setidaknya hari ini ia sudah mendapatkan cukup banyak uang. Hasil kerja kerasnya selama ini. Ia bersiap menuju panti asuhan lagi, tapi kali ini lain. Panti asuhan yang akan ia datangi bukan panti asuhan yang biasanya.

Kris melepas sepatunya, kemudian melepas kaos kakinya. Lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mandi agar tubuhnya segar kembali. Tapi, entah karena ia kurang sehat atau kelelahan, Kris terpeleset. Kepalanya membentur pintu kamar mandi, sampai-sampai pintu kamar mandi terbuka.

Kris pun pingsan akibat benturan yang terlalu keras itu.

“aish! Dasar bodoh! Kan sudah ku bilang bersihkan barang-barang yang kita bawa agar Kris hyung tidak tau kita kesini. Tapi kenapa kau malah meninggalkan topimu disana. Kris hyung jadi terpeleset kan!” hardik seorang lelaki menyalahkan lelaki disampingnya.

“aniyo. Bukan aku, hyung! Mungkin Xiumin hyung yang meninggalkan topi itu. Dia kan sekarang suka pake topi.” elak namja yang dituduh temannya tadi. Tao.

“kok aku? Aku kan dari tadi ngehias kue ini.” ucap namja imut yang dituduh Tao, Xiumin.

“aish, diamlah. Sekarang bantu aku mengangkat Kris hyung.” ucap namja yang menyalahkan Tao tadi, Suho.

*_*_*_*

Hyera merasakan sakit dibagian kepalanya. Terasa sangat pusing. Padahal, ia kini sedang berada di cafe bersama Sehun dan teman-temannya, dan juga Baekhyun.

Hyera menunduk, ia tidak ingin teman-temannya mengetahui jika ia sedang kesakitan. Tapi salah, Baekhyun mengetahuinya.

“Hyera-ya, gwaenchanna-yo?” Baekhyun memegang pundak gadis yang menunduk itu. Hyera mengangguk. Wajahnya tertutupi rambutnya yang panjang sehingga Baekhyun tidak dapat melihat raut wajah kesakitan Hyera.

“jangan-jangan Hyera sedang sakit.” ucap Mir.

Sehun yang hampir melahap kimchi-nya segera menoleh ke arah Hyera yang ada di samping kirinya, kemudian ia menurunkan sendoknya –tidak jadi memakannya–. Sehun menyilakkan(?) rambut Hyera ke belakang telinga Hyera agar bisa melihat keadaan Hyera.

“astaga, Hyera pucat!”

*_*_*_*

Kris terbangun dari pingsannya. Ia menatap sekitar. Dan kemudian menghembuskan nafas lega. Setidaknya ia tidak berada di rumah sakit akibat insiden yang baru saja terjadi.

Kris terduduk, ia melihat lantai kamarnya. Bersih, tidak ada barang yang membuatnya tersandung tadi.

“Kris hyuuuuung~ Akhirnya kau bangun juga.” seru seseorang yang membuat Kris melonjak kaget, bahkan ia sampai jatuh ke lantai.

“mianhae Kris hyung, tadi gara-gara aku.” ucap namja di belakang seseorang yang berseru tadi.

“kalian, kenapa kemari?” tanya Kris bingung menatap teman-temannya.

“tentu saja berkunjung kerumahmu, bodoh!” ucap namja berpipi tebal.

“eh? Xiumin hyung juga ikut kesini? Sebenarnya ada apa? Kalian bosan di asrama itu?” tanya Kris mulai berdiri dan mengusap pantatnya yang sedikit sakit karena habis jatuh dari ranjang kamarnya.

Suho, namja berwajah tampan itu menjitak kepala Kris. Kemudian bertolak pinggang.

“hey! Kenapa kau menjitakku? Tidak sopan sekali.” gerutu Kris. Kini ia ganti mengusap kepalanya.

“ini ulang tahunmu, bodoh.” celetuk Tao. Ia sekarang malah melihat rentetan bingkai foto dikamar Kris.

“jangan melihat foto-fotoku.” ucap Kris. Tao menoleh, kemudian terkekeh.

“kau tidak ingat? Aduh, baru bertemu dengan siapa sih? Kok ulang tahunmu sendiri lupa?” tanya Xiumin, kemudian mengeluarkan kue coklat sederhana dari balik punggungnya.

“wah, kalian membelikanku kue? Baik sekaliiii.” Kris tak menjawab pertanyaan Xiumin. Ia kemudian memeluk ketiga temannya itu.

“ini kan ideku.” ucap Tao menyombongkan diri.

“eh? Siapa bilang? Ini ideku, tau!” Suho mengelak ucapan Tao.

“aish, sudahlah. Bagi siapapun dari kalian yang mempunyai ide ini. Aku benar-benar terima kasih.” ucap Kris. Lalu mengambil alih kue coklat itu, dan memakannya dengan garpu kecil.

“tidak mau berbagi, jahat sekali.” ketus Xiumin sambil duduk di kursi milik Kris.

“aih, biarkan. Salah siapa tidak daritadi memberikan kue ini padaku.” ucap Kris masih dengan makan kue.

“tadikan kau pingsan.” kata Tao.

“oh iya, tadi kan aku pingsan.” Kris menepuk jidatnya. “tapi, siapa yang menaruh barang di depan pintu kamar mandi tadi? Kau? Kau? Atau Kau?” Kris menunjuk Suho, Tao dan Xiumin berurutan.

“bukan aku!” mereka semua mengangkat tangan seperti rampok yang dikepung polisi.

*_*_*_*

Hyera mendongakkan kepalanya ketika seseorang menepuk pundaknya. Dikerjapkannya kelopak mata indahnya beberapa kali. Ia masih berada di cafe bersama teman-temannya. Sepertinya ia tertidur.

“kau kenapa? Sedang letih?” tanya Sehun penuh perhatian. Ia menatap Hyera penuh pengertian. Kemudian Sehun menyodorkan minumannya pada Hyera.

Hyera meraihnya, lalu meneguknya. Tenggorokannya sedang kering.

“anniya, terima kasih.” Hyera tersenyum pada Sehun.

“kalau Hyera capek, mending pulang aja. Nanti pingsan loh.” kata Zelo. Sepertinya dia mulai menggoda Hyera lagi.

“tidak, kok. Aku tidak apa-apa. Hanya tadi aku merasakan pusing. Jadi, aku tertidur deh. Hehehe, maaf ya. Apa aku tidur cukup lama?” Hyera tersenyum malu.

“tidak kok. Hyera kalau tidur lucu banget. Aku dapat mengambil gambarmu tadi. Aku akan menyimpannya.” ucap Mir.

“ya! Mir-ah! Kau janji akan memberikannya padaku juga, kan?” Taemin merengut.

“aduh, kenapa fotoku disebar luaskan. Jangan! Berikan padaku ponselmu, Mir-ah!” kata Hyera. Tangannya menengadah, bersiap mengambil ponsel dari Mir.

“shireo! Kan yang memotretmu aku. Jadi, hak ku dong. Siapa suruh tidur didepan Bang Mir? Haha.” Mir tertawa puas melihat Hyera menggembungkan pipinya.

“kalian ini.” Baekhyun mengacak rambut Mir dan Hyera bersamaan. Ia sudah nampak akrab dengan teman-teman Sehun, rupanya.

“baiklah. Hyera-ya, Baekhyun hyung. Ayo pulang. Nanti Luhan hyung sama Lay hyung nyariin.” kata Sehun. Ia mengeluarkan ponselnya, bersiap menghubungi Lay untuk menjemputnya.

“aniya~! Pulang bareng aku saja,” Taemin menggoyangkan kuncinya. Membuat Sehun menurunkan fokusnya pada ponsel. “Hyera saja, bukan kalian semua.”

“aish!”

-TBC-

7 respons untuk ‘FF EXO : BLACK PEARL Chapter 4

  1. @sofiaaulianissa berkata:

    annyeonghaseo nan sofia aulia nissa imnida
    aq suka banget sma ff black pearlnya eonni sma vampire in exo planet lanjutan nya q tunggu ya eonni

Tinggalkan Balasan ke @sofiaaulianissa Batalkan balasan